PEMBELAJARAN PARENTS DAY
SISTEM PEMBELAJARAN PARENTS DAY
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA
Nurita Hardini Meita Sari, Saiful Anwar, Tantri Ardhiana
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Jalan Surabaya 6 Malang
Abstrak: Sistem pembelajaran Parents Day dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi siswa, mewujudkan hubungan yang baik antara sekolah dengan wali murid, serta meningkatkan kesadaran mereka akan sosialisasi dan pengembangan anak mereka. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan program Parents Day pada Madrasah Ibtidaiyah Jenderal Sudirman Malang dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, angket, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon siswa terhadap program Parents Day sangat positif. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa program Parents Day terbukti efektif sebagai alternatif untuk meningkatkan kompetensi siswa.
Kata Kunci: Pembelajaran Parents Day, kompetensi siswa
PENDAHULUAN
Pendidikan diperlukan manusia sebagai sarana mendapatkan ilmu pengetahuan baru dan mengembangkannya. Pengetahuan seseorang akan menjadi lebih cepat usang, tidak relevan dan kehilangan nilai kalau tidak terus-menerus diperbaharui dengan cara belajar baru. Cara belajar yang dimaksud berhubungan erat dengan kurikulum, yang merupakan salah satu komponen penting sistem pendidikan karena menjadi acuan setiap satuan pendidikan, baik pengelola maupun penyelenggara. Kurikulum terbaru yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2006 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum tersebut merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik (Mulyasa 2006). Bentuk nyata dari KTSP ini adalah pelajaran muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi siswa yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran lain sehingga harus berdiri sendiri. Dalam penyelenggaraannya, sekolah dituntut untuk kreatif dan dinamis agar dapat meningkatan kualitas pendidikan. Sayangnya, banyak sekolah mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan tersebut. Akibatnya, pelajaran Muatan Lokal seringkali membosankan dan menjadi beban belajar bagi siswa.
Salah satu alternatif menarik untuk mendukung pelajaran Muatan Lokal adalah program pembelajaran Parents Day, yang berarti hari orang tua, dimana wali murid yang memiliki profesi atau life skill tertentu diberikan kesempatan untuk mengajar. Program ini, menurut Indrafachrudi (2003), membantu terjalinnya hubungan baik antara pihak sekolah dan para wali murid sehingga tercipta iklim belajar yang lebih kondusif. Selain mampu meningkatkan kompetensi siswa, Samhsa (2003) menambahkan bahwa hari orang tua (parents day) juga merupakan upaya meningkatkan kesadaran orang tua akan tanggung jawab dalam melaksanakan perannya sebagai pendukung kemampuan bersosialisasi anak dan pengembangan mereka.
Dengan program pembelajaran Parents Day, murid bisa mendapatkan pengetahuan secara nyata dari pengalaman belajar mereka sendiri, bukan sekedar teori yang selama ini mereka dengar. Hal ini sesuai dengan tiga hal utama yang diajarkan di sekolah pada masyarakat pembelajar di negara maju, yaitu cara belajar, cara berpikir, dan cara mengelola masa depan sendiri (Dryden & Vos 2003).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas sistem parents day dalam meningkatkan kompetensi siswa. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan sistem pembelajaran di sekolah-sekolah.
METODE
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam hal ini, individu atau organisasi tidak diisolasi dalam ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi dipandang sebagai suatu keutuhan (Moleong 2005). Peneliti bertindak sebagai instrument kunci dan pemberi tindakan atau sebagai pengamat dan pewawancara. Lokasi penelitian adalah Madrasyah Ibtidaiyah Jenderal Sudirman Malang yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta 1 Malang 65113. Data diperoleh melalui situs tunggal, kemudian diolah dengan metode analisis model interaktif yang bertujuan meringkas atau menyederhanakan data agar dapat diinterprestasikan sehingga masalah bisa dipecahkan. Proses analisis dalam metode kualitatif ini dilakukan sejak awal dan sepanjang proses penelitian berlangsung (Miles & Huberman, 1992).
Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan pengecekan keabsahan temuan atau data. Untuk memenuhi standar keabsahan tersebut, peneliti melakukan dua tindakan dalam penelitiannya. Tindakan pertama yaitu memperpanjang keikutsertaan peneliti di lapangan. Meski memakan waktu yang cukup lama (kurang lebih 4 bulan), perpanjangan ini akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Tindakan yang kedua adalah peer debriefing yang dilakukan untuk mendapatkan berbagai masukan baik berupa kritik dan saran dari rekan-rekan sejawat yang diperoleh melalui diskusi seminar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Amerika Serikat mengenal Parents Day dengan sebutan ”The First Day Festival” dimana orang tua hanya menjelaskan tentang profesinya di sekolah anaknya. Malaysia mengenalnya dengan sebutan “Bazar dan Tutup Tahun Ajaran”. Di Indonesia, sistem ini lebih dikenal dengan nama ”Parents Day”, (www.disdasmen.org). Di beberapa negara, Parents Day dijadikan sebagai hari nasional. Korea Selatan, misalnya, memperingatinya pada tanggal 8 Mei, Vietnam memperingatinya pada tanggal 7 Juli, dan di Amerika Serikat, hari nasional Parents Day ditetapkan pada Minggu keempat pada bulan Juli (En.wikipedia.Org).
Pada umumnya, sistem pembelajaran Parents Day dilakukan dengan empat cara. Pertama, orang tua hadir dan melihat proses belajar mengajar putra-putri mereka disekolah. Kedua, orang tua hadir di sekolah pada akhir tahun pelajaran atau waktu-waktu tertentu untuk menghadiri festival sekolah yang juga terdapat permainan yang melibatkan orang tua siswa. Ketiga, orang tua hadir di sekolah untuk menjelaskan profesi mereka. Keempat, pihak sekolah mengunjungi orang tua siswa untuk memberitahu perkembangan hasil belajar dan proses sosialisasi putra-putri mereka. Manfaat yang diharapkan dari sistem semacam ini adalah meningkatnya kesadaran orang tua tentang tanggung jawab mereka dalam mendukung kemampuan bersosialisasi dan perkembangan anak.
Sedangkan pada penelitian ini, sistem pembelajaran Parents Day yang digunakan disesuaikan dengan kompetensi siswa dan menghadirkan pengetahuan secara nyata dari pengalaman belajar, bukan sekedar teori. Misalnya, orang tua siswa menjadi guru sehari di sekolah, tepatnya pada kelas dimana putra-putri mereka berada. Materi yang diberikan disesuaikan dengan keterampilan atau ilmu yang dimiliki orang tua siswa dan standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Selanjutnya, siswa akan menulis laporan mengenai pengalaman belajarnya yang kemudian dijadikan portofolio. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Parents Day adalah pemanfaatan dan optimalisasi sumber daya masyarakat yang sudah ada dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
Langkah-langkah pelaksanaan sistem pembelajaran parents day dapat dilihat pada gambar 1 Lampiran 1.
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah Madrasyah Ibtidaiyah Jenderal Sudirman Malang yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta 1 Malang 65113. Penelitian perdana dilaksanakan pada tanggal 12 april 2007 dan penelitian kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2007. Tahapan penelitian mengacu pada desain operasional penelitian yang telah dibuat dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi lokasi penelitian.
Tahap pertama adalah persiapan penelitian. Tahap ini diawali dengan pembuatan proposal penelitian dan pembuatan desain operasional pada bulan Februari hingga Maret 2007. Selanjutnya, dilakukan pembuatan ijin penelitian pada tanggal 5 Maret 2007 kepada departemen agama Malang dan Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Jenderal Sudirman Malang (MIJS). Langkah terakhir adalah pengadaan bahan penelitian baik meliputi skenario pembelajaran, lembar obsevasi, undangan untuk wali murid, dokumentasi, souvenir, angket, dan konsumsi.
Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan yang meliputi perencanaan pembelajaran hingga pasca pelaksanaan, yakni memilih wali murid yang kompeten melalui data sekunder (data terbaru tentang wali murid yang dimiliki oleh sekolah). Dalam proses pemilihan ini, peneliti dibantu oleh pihak sekolah dengan menghubungi wali murid via telepon dan face to face. Lalu, wali murid diberi penjelasan tentang sistem pembelajaran Parents Day termasuk skenario pembelajaran (dari pihak sekolah). Selanjutnya, dilakukan penyesuaian jadwal wali murid dengan jadwal pelajaran. Kesepakatan diperoleh jika jadwal yang diberikan wali murid sama dengan jadwal yang telah diajukan oleh wali kelas. Sedangkan pelaksanaan pengajaran di kelas dilaksanakan pada tanggal 12 April 2007 dan tanggal 4 Mei 2007.
Pada penelitian pertama, Parents Day dilaksanakan di kelas 3C dimana nara sumbernya adalah Ibu Tugas Dwi Koriyanik, yang berprofesi sebagai ABRI (KOWAD). Beliau menjelaskan tentang profesi TNI, dan segala hal yang berhubungan dengan TNI sesuai mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang pengenalan profesi. Sedangkan pada penelitian kedua, Parents Day dilakukan di kelas 5A, dengan narasumber Ibu Dra. Sriwardhani, M.Si. yang berprofesi sebagai PNS (dosen Kimia). Beliau mengajarkan tentang pengetahuan SAINS secara umum, khususnya tentang bahan tambahan makanan, yang sesuai dengan mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setelah kegiatan pembelajaran, siswa diberi tugas oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk membuat laporan tertulis berdasarkan pengalaman belajarnya setelah mengikuti sistem pembelajaran Parents Day.
Tahap terakhir adalah refleksi. Refleksi dilakukan untuk menentukan apakah sistem pembelajaran Parents Day dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa, mengetahui kendala atau hambatan dari keseluruhan penelitian sebagai dasar perbaikan pada pelaksanaan Parents Day selanjutnya, serta mengetahui tingkat keberhasilan dari dua kali penelitian yang dilakukan. Adapun bahan-bahan yang diperlukan pada tahap ini antara lain: skenario pembelajaran; lembar observasi; angket; dokumentasi; konsumsi; undangan; dan souvenir. Khusus pada penelitian kedua, ditambahkan tahapan finishing seperti: pembuatan poster, movie, dan laporan akhir.
Pelaksanaan pembelajaran Parents Day dapat berjalan dengan baik bila ada dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam sistem pembelajaran tersebut, yakni pihak sekolah, wali murid dan siswa. Pihak sekolah berperan aktif baik dalam berkomunikasi dengan wali murid atau siswa, memotivasi siswa dan guru, mengkoordinasi waktu pelaksanaan, serta menyediakan perangkat pembelajaran dan skenario pembelajaran yang sederhana sebagai pengendali agar suasana pembelajaran tetap kondusif.
Untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan Parents Day pada penelitian pertama, peneliti menyiapkan angket untuk 21 siswa (1 orang tidak hadir karena sakit). Hasil respon siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 1 lampiran 1.
Adapun untuk mengetahui respon siswa pada penelitian kedua, peneliti menyiapkan angket untuk 37 Siswa. Hasil respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 2 lampiran 2.
Tabel 1 dan tabel 2 dapat menunjukkan ketertarikan semua siswa terhadap sistem pembelajaran Parents Day. Meskipun pada point no 6 tabel 1 dan tabel 2 siswa kurang tertarik membujuk orang tua mereka untuk datang ke sekolah sebagai nara sumber, hal ini karena terdapat beberapa siswa yang komunikasinya kurang baik dengan orang tua mereka, sehingga merasa kurang yakin dapat membujuk orang tua mereka. Hal ini dapat diatasi oleh pihak sekolah sebagai mediator antara pihak siswa dan orang tua.
Suksesnya sistem pembelajaran Parents Day ini mampu membuat seluruh komponen fisik dan nonfisik siswa bebas dari tekanan, relaks, dan senang. Keadaan menyenangkan ini akan melapangkan jalan siswa dalam mendayagunakan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal, atau dengan kata lain keadaan menyenangkan tersebut akan mendorong siswa bersungguh-sungguh terlibat dan senang belajar (Dyden & Vos 2003).
Untuk mengetahui tahapan pencapaian pencapaian siswa dalam belajar, siswa pun diberi tes pada setiap akhir pembelajaran. Materi tesnya adalah meringkas uraian yang telah diberikan oleh nara sumber (wali murid) sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Standart Kelulusan Minimum (SKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70, sedangkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah 65. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 81,23 dari total 20 siswa (100%), sedangkan pada mata pwlajaran IPA, rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 86,89, dengan rincian terdapat 36 siswa tuntas ( 97,29%) dan 1 siswa belum tuntas (2,7% ). Ketidaktuntasan satu siswa ini dikarenakan tidak mengikuti pelaksanaan sistem pembelajaran Parents Day dari awal. Adapun tabel hasil belajar siswa ditunjukkan tabel 3 pada lampiran 2.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mengalami ketuntasan setelah diterapkannya sistem pembelajaran Parents Day. Hasil belajar tersebut berbanding lurus dengan repon siswa. Maka dapat disimpulkan sistem pembelajaran Parents Day adalah alternatif yang baik untuk meningkatkan kompetensi siswa.
Ada lima hambatan yang kami hadapi dalam melaksanakan kegiatan ini. Yang pertama yaitu sulitnya mengumpulkan wali murid ke sekolah. Namun hambatan ini mampu diatasai dengan undangan resmi dari pihak sekolah via surat atau telepon. Hambatan selanjutnya adalah penyesuaian waktu luang walimurid dengan jadwal mata pelajaran yang sudah ada. Namun, hal ini mampu diselesaikan dengan penggantian jadwal mata pelajaran sesuai dengan jadwal kesediaan wali murid. Ada kecenderungan kurangnya tingkat kepercayaan diri wali murid. Hal ini menjadi hambatan ketiga yang diatasi pihak sekolah dengan memotivasi wali murid bahwa yang diajarkan di kelas sesuai dengan kompetensi mereka. Waktu penelitian yang dilaksanakan pada semester genap menjadi hambatan keempat. Pihak sekolah akhirnya mencari waktu di luar kegiatan akademik yaitu waktu penerimaan siswa baru. Hambatan terakhir adalah keterlambatan dana. Namun, hal ini mampu kami selesaikan dengan mencari sponsor (Mahameru TVC & C production house) dan memakai biaya pribadi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pelaksanaan sistem pembelajaran Parents Day dapat berjalan dengan baik bila ada dukungan dari semua pihak yang terlibat, yakni pihak sekolah, wali murid (bukan hanya wali murid yang menjadi nara sumber) dan siswa. Sistem pembelajaran Parents Day yang sukses membuat siswa merasa senang dan nyaman mengikuti proses belajar mengajar. Keadaan ini mendorongnya menggunakan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal. Hal tersebut berbanding lurus dengan ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengikuti sistem pembelajaran ini. Sistem pembelajaran Parents Day secara efektif dan sederhana juga membangun masa depan siswa, karena menuntut siswa untuk mengetahui diri sendiri, kemampuan belajar , proses, minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran yang dia inginkan. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran Parents Day adalah alternatif yang baik untuk meningkatkan kompetensi belajar siswa.
Sistem pembelajaran Parents Day dapat dapat diterapkan untuk sekolah lain dengan tingkatan pendidikan yang relevan dan disesuaikan dengan situasi atau kondisi sekolah maupun daerah. Hal ini sesuai dengan prinsip pelaksanaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Beberapa saran dari kami bagi pihak sekolah hendaknya melakukan komunikasi yang baik dengan orang tua murid, mengorganisir waktu dengan baik, dan menyiapkan sarana pembelajaran yang dibutuhkan. Adapun saran untuk para orang tua adalah hendaknya ikut berpartisipasi aktif mendukung sistem pembelajaran Parents Day ini untuk meningkatkan kompetensi putra-putri mereka. Sebelum dilakukan pembelajaran di kelas, guru harus selalu memberi arahan dan motivasi kepada seluruh siswa, agar mereka termotivasi dan lebih aktif dalam mengemukakan gagasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dryden, G & Vos, J. (2003). Revolusi Cara Belajar (Learning Revolution): Belajar Efektif Kalau Anda dalam Keadaan ”fun”, Bagian II: Keajaiban Pikiran, Bandung, Penerbit Kaifa.
Indrafachrudi, S. (1993). ’Pola Hubungan Sekolah dan Orang Tua Murid: Suatu Studi pada pendidikan Dasar di Kotamadya Malang’, Jurnal Forum Penelitian Th. 5 No. 1 dan 2. hal 115-126.
Miles, Mattew B, Hubberman. (1992). Analisis Data Kualitatif, Jakarta, UI Press.
Moleong, J. Lexy. (2005). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Cetakan Pertama, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Samhsa. (2003). What is National Parents Day?.www.parenlingteens.about.com.